Presidium BMIWI Orasi di Depan Ribuan Massa Aksi Damai Bela Palestina


"Kami mewakili Badan Musyawarah Wanita Islam Indonesia, menyampaikan rasa salut kepada tiga puluh lima ormas wanita Islam yang hadir pada aksi kali ini, sebagai upaya untuk terus menggaungkan gerakan boikot produk Zionis Israel di Indonesia, gerakan ini adalah upaya kita melawan genosida yang sampai hari ini masih terjadi di Gaza".

Suara berapi-api salah satu presidium Badan Musyawarah Wanita Islam Indonesia (BMIWI) Pusat, Nurul Hidayati K, S. S., M. B. A, menggema dari panggung aksi "One Million Women for Gaza, perempuan boikot produk pro Israel"  di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Ahad (6/7) 2025 yang diinisiasi oleh Pimpinan Pusat Wanita Islam (PP WI) dan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP).

Dr. Hj. Sabriati Aziz, Ketua Umum Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) mengatakan, tujuan utama aksi ini adalah membangun solidaritas, memberikan edukasi boikot terhadap produk pendukung Israel, memperkuat ekonomi alternatif berbasis UMKM perempuan, serta meningkatkan kesadaran bahwa setiap tindakan konsumsi memiliki konsekuensi moral.

“Kami meyakini bahwa perjuangan Palestina bukan hanya milik mereka yang berada di Jalur Gaza, tapi juga milik seluruh umat manusia yang menjunjung tinggi keadilan,” kata Sabriati dalam keterangan siaran persnya.

Aksi ini dihadiri ribuan massa perempuan dari berbagai ormas Islam, majelis taklim, guru, komunitas ojol perempuan, komunitas sosial, mahasiswa dan pelajar, kalangan umum. Selain itu, hadir pula masyarakat umum yang ingin menunjukkan kepedulian terhadap isu kemanusiaan global, serta tokoh nasional, ulama, aktivis, dan influencer yang konsisten mendukung perjuangan Palestina.

Ada 4 poin yang digaungkan dalam aksi kali ini yaitu:

  1. Menggalang solidaritas nyata dari perempuan Indonesia untuk berdiri bersama rakyat Palestina dalam perjuangan mereka menuju kemerdekaan.
  2. Melakukan edukasi publik mengenai pentingnya aksi boikot terhadap produk-produk yang mendukung penjajahan dan agresi Israel.
  3. Menguatkan jaringan ekonomi alternatif, terutama produk halal lokal dan UMKM perempuan sebagai solusi nyata dari sikap boikot.
  4. Membangun kesadaran kolektif bahwa konsumsi adalah bentuk sikap politik — bahwa setiap rupiah yang kita belanjakan memiliki konsekuensi moral dan kemanusiaan.

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *