Seminar Nasional BMIWI dan BPJS Ketenagakerjaan Angkat Isu Jaminan Sosial Pekerja Informal
JAKARTA – Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI) bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk "Mendorong Inklusi Jaminan Sosial bagi Pekerja Informal" pada Ahad, 21 September 2025, bertepatan dengan 29 Rabiul Awal 1447 H. Acara berlangsung di Gedung Pusat Dakwah Hidayatullah, Jl. Cipinang Cempedak I No. 14, Jakarta Timur, mulai pukul 08.30 hingga 11.00 WIB.
Seminar ini dihadiri berbagai kalangan dari unsur organisasi perempuan, praktisi ketenagakerjaan, hingga masyarakat luas yang memiliki perhatian pada isu perlindungan sosial bagi pekerja sektor informal.
Ketua Presidium BMIWI periode 2025–2026, Dr. Iin Kandedes, MA., menekankan pentingnya sinergi untuk memperluas akses jaminan sosial.
BMIWI menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, lembaga penyelenggara jaminan sosial, dan masyarakat sipil sangat penting untuk mempercepat transformasi perlindungan sosial di Indonesia.
"Seminar nasional ini diharapkan dapat menjadi ruang bersama untuk mendorong inklusi jaminan sosial bagi pekerja informal yang masih belum sepenuhnya terlindungi," ujar Iin Kandedes dalam keterangannya.
Turut hadir sebagai narasumber utama, H. Yayat Syariful Hidayat, Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan. Ia menyoroti tantangan yang dihadapi dalam menjangkau pekerja sektor informal yang jumlahnya sangat besar di Indonesia.
Menurutnya, perlindungan bagi pekerja informal merupakan amanat besar yang harus terus didorong. Melalui seminar ini, pihaknya ingin membuka diskusi mengenai strategi yang dapat memperluas kepesertaan.
Sementara itu, Indra, SH., MH., Staf Khusus Kementerian Tenaga Kerja RI, menjelaskan komitmen pemerintah dalam memperluas jangkauan perlindungan sosial tenaga kerja. Ia menyebut pekerja informal perlu mendapat perhatian yang sama dengan pekerja formal.
Indra menegaskan, negara memiliki tanggung jawab untuk memastikan seluruh pekerja, termasuk di sektor informal, mendapatkan perlindungan yang layak melalui jaminan sosial.
Acara ini menjadi momentum penting bagi BMIWI sebagai federasi organisasi perempuan Islam di Indonesia untuk memperkuat kontribusinya dalam isu-isu nasional, khususnya yang berkaitan dengan hak-hak pekerja.
Dengan menggandeng BPJS Ketenagakerjaan, BMIWI ingin memberikan dorongan konkret agar sistem jaminan sosial lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan pekerja informal.
Selain paparan narasumber, seminar ini juga membuka ruang diskusi interaktif yang memungkinkan peserta menyampaikan aspirasi dan pengalaman terkait kendala maupun peluang dalam kepesertaan jaminan sosial. Hal ini sejalan dengan semangat inklusi, yaitu menjangkau mereka yang selama ini belum terakses layanan perlindungan sosial.
Acara ditutup dengan doa dan foto bersama jajaran Presidium BMIWI 2025–2026 yang turut hadir mendampingi jalannya kegiatan. Simak sajian ulang acara ini di kanal Youtube BMIWI di sini, atau klik di sini. (ain/bmiwi)