Audiensi BMIWI dengan Dubes Palestina Bahas Ketahanan Sosial Palestina dan Perempuan sebagai Penjaga Keluarga
Audiensi antara Bidang Hubungan Luar Negeri Badan Musyawarah Wanita Islam Indonesia (BMIWI) dan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, H.E. Dr. Zuhair S. M. Alshun, berlangsung di Menteng, Jakarta, pada Senin (1/12/2025). Pertemuan ini menyoroti ketahanan sosial masyarakat Palestina, khususnya peran perempuan dalam mempertahankan struktur keluarga di tengah eskalasi kekerasan.
Dr. Zuhair dalam pernyataannya menggambarkan beban berat yang dipikul rakyat Palestina akibat agresi yang terjadi.
“Kekerasan yang didapat oleh rakyat Palestina merupakan tindakan yang sangat keji dari Israel. Tapi wanita di sana tetap teguh dan ikut mempertahankan rumah dan anak-anaknya,” katanya.
Menurutnya, kekuatan perempuan merupakan benteng terakhir yang menjaga keberlangsungan kehidupan sosial Palestina.
Presidium BMIWI memberikan tanggapan yang mempertegas pentingnya dimensi sosial dalam perjuangan kemanusiaan. Dr. Iin Kandedes, M.A., menyatakan bahwa keberanian perempuan Palestina harus dipahami sebagai fenomena ketahanan komunitas.
“Perempuan Palestina memikul peran ganda: menjaga keluarga sekaligus menjadi penjaga martabat bangsanya,” ujar Ketua Presidium BMIWI 2025-2026 ini.
Dr. Reni Susilowati, M.Pd.I., menambahkan bahwa ketahanan sosial merupakan fondasi utama yang membuat rakyat Palestina mampu bertahan. “Keteguhan perempuan adalah energi moral bagi seluruh masyarakat Palestina,” jelasnya.
Dr. Oneng Nurul B., M.Ag., menyampaikan bahwa solidaritas internasional sepatutnya menyoroti kekuatan sosial tersebut. “Masyarakat dunia perlu memahami bahwa perjuangan Palestina tidak hanya terjadi di medan politik, tetapi juga di ruang keluarga yang dijaga oleh para ibu dan anak-anak,” katanya.
Adapun Dr. Umamah Wahid, M.Si., menekankan urgensi pelibatan organisasi perempuan di Indonesia untuk memperkuat pemahaman publik terkait ketahanan sosial Palestina. “BMIWI berkomitmen mendukung advokasi yang menyoroti manusia di balik konflik, terutama peran perempuan,” ujarnya.
Menurut Dr. Zuhair, dukungan internasional harus terus digaungkan oleh organisasi perempuan di seluruh dunia. “Yang hendaknya dilakukan oleh ormas wanita dari seluruh dunia adalah suara dukungan terus menerus untuk Palestina,” tegasnya.
Kehadiran BMIWI di Kedutaan Palestina disebut sebagai wujud kepedulian yang konsisten. Presidium menyampaikan bahwa dukungan kemanusiaan harus terus dirawat dalam bingkai kolaborasi jangka panjang. Dr. Iin menegaskan, “Kami ingin memastikan bahwa dukungan Indonesia untuk Palestina tetap hadir melalui kerja-kerja nyata.”
Menutup pertemuan, Dr. Zuhair menyampaikan apresiasi. “Kami ucapkan ahlan wasahlan dan apresiasi kepada ibu-ibu BMIWI. Palestina memiliki kedaulatan yang satu dan semoga Palestina mendapatkan pertolongan dari Allah Ta'ala,” katanya.






