Pelantikan Pengurus BMIWI Riau 2025–2030, Perkuat Sinergi Perempuan Islam
Launching dan pelantikan Pengurus Wilayah Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI) Provinsi Riau periode 2025–2030 menandai babak baru penguatan peran Muslimah dalam kehidupan kebangsaan dan keumatan di kawasan.
Kegiatan yang digelar di Pekanbaru pada Ahad (14/12/2025) ini menjadi momentum konsolidasi lintas organisasi perempuan Islam di Riau, sekaligus peneguhan komitmen bersama untuk membangun sinergi yang produktif dan solutif bagi masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, lima tokoh Muslimah dilantik sebagai pengurus wilayah BMIWI Riau, yakni dr. Hj. Arnita Sari dari Salimah PW Riau, Dr. Hj. Hikmani, M.Pd dari ’Aisyiyah PW Riau, Hj. Dinawati, S.Ag., MM dari Muslimat NU PW Riau, Hj. Nuraini, SE, MM dari Pengajian Al-Hidayah PW Riau, serta Marhamah AQJ, S.Pd.I dari Muslimat Hidayatullah PW Riau. Pelantikan ini mencerminkan keberagaman latar belakang organisasi yang berhimpun dalam satu wadah persatuan Muslimah.
Ketua Presidium BMIWI Pusat, Dr. Hj. Oneng Nurul Bariyah, M.Ag., dalam sambutannya menegaskan bahwa BMIWI hadir sebagai ruang pemersatu umat dan bangsa. Ia menyampaikan bahwa kemajuan bangsa sulit diwujudkan apabila masyarakat, khususnya elemen organisasi keumatan, masih terjebak dalam fragmentasi dan rasa superioritas kelompok.
“BMIWI adalah wadah persatuan umat dan bangsa. Akan sangat sulit bangsa ini benar-benar maju jika kita masih terpecah belah. Tidak boleh ada lagi perasaan bahwa satu organisasi lebih unggul atau lebih benar dari yang lain, karena Allah hanya menilai ketakwaan manusia,” ujar Oneng.
Ia juga menggarisbawahi visi BMIWI sebagai federasi organisasi Muslimah yang berorientasi pada penguatan kapasitas dan solusi nyata. Menurutnya, keberadaan BMIWI di daerah harus mampu menjadi katalisator kerja bersama yang memberi dampak sosial luas dan berkelanjutan.
Acara tersebut secara resmi dibuka oleh anggota DPR RI Komisi VII dari daerah pemilihan Riau, H. Hendry Munief, SE, AK, MBA. Dalam sambutannya, ia menyatakan kesiapan untuk membangun kolaborasi strategis dengan BMIWI Riau sesuai kapasitasnya sebagai wakil rakyat di tingkat nasional.
“Saya siap berkolaborasi, membantu, mendukung penuh, dan bersinergi dengan BMIWI Riau sesuai peran saya di DPR RI Komisi VII,” kata Hendry Munief.
Ia menjelaskan bahwa dukungan tersebut mencakup upaya fasilitasi program BMIWI melalui alokasi anggaran negara, khususnya pada sepuluh bidang kerja yang dimiliki BMIWI. Dukungan tersebut, menurutnya, akan disinergikan dengan empat kementerian yang berada dalam lingkup Komisi VII, yaitu Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, Kementerian Ekonomi Kreatif, dan Kementerian UMKM.
BMIWI Wilayah Riau saat ini menaungi sedikitnya 17 organisasi perempuan Islam, di antaranya Salimah, ’Aisyiyah, Muslimat NU, Pengajian Al-Hidayah, Muslimat Hidayatullah, Ipemi, Nasyiatul ’Aisyiyah, Perwati, Wanita Islam, Fatayat NU, WSI, Alppind, Perti, We Genpro, KIBB, Forsilista, dan Daiyat Parmusi. Keberagaman ini mencerminkan luasnya spektrum gerakan Muslimah yang disatukan oleh visi kebangsaan dan nilai keislaman.
Kegiatan launching dan pelantikan ini dihadiri sekitar 100 undangan yang terdiri dari unsur dewan penasihat, dewan pakar, perwakilan pemerintah, serta tokoh-tokoh keagamaan.
Kehadiran berbagai elemen tersebut mempertegas posisi BMIWI sebagai simpul strategis Muslimah dalam membangun persatuan, memperkuat peran sosial perempuan, dan mengokohkan kontribusi keislaman dalam bingkai keindonesiaan. (nun/bmiwi)




